Alokasi Gaji Pertama dengan Metode 50/30/20 Budget Rule, Disimpan atau Dinikmati?

Halo sobat cuan, sobat millenial.

Pasti siapa pun akan merasa senang sekali saat pertama kali menerima gajian. Berapa pun nominalnya, asalkan berasal dari keringat dan jerih payah sendiri akan memberikan nilai lebih. Saya pun juga merasa demikian saat menerima gaji pertama kali dari dividen saham PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) tahun 2020 dengan dividen yield 2,32% dan hasil blogging. Nah diantara kalian, pernahkah merasa kebingungan, mau diapakan ya gaji pertamanya?

 TAHUKAH KALIAN?

Senator Elizabeth Warren asal Amerika Serikat mempopulerkan apa yang disebut "aturan anggaran 50/30/20" (terkadang disebut juga "50-30-20") dalam bukunya, All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan. Aturan dasarnya adalah membagi pendapatan bersih (pendapatan setelah pajak) dan mengalokasikannya untuk dibelanjakan : 50% untuk kebutuhan (Needs), 30% untuk keinginan (Wants), dan menyisihkan 20% untuk tabungan (Savings).

50/30/20 BUDGET RULE

50% : Kebutuhan
Kebutuhan adalah tagihan yang mutlak harus dibayar dan merupakan hal yang diperlukan untuk bertahan hidup. Kebutuhan yang dimaksud adalah pembayaran sewa, pembayaran cicilan mobil, bahan makanan, asuransi, dan perawatan kesehatan. Sedangkan, Netflix, Starbucks, makan di restoran, dan pergi sama pacar tidak termasuk kategori 'Kebutuhan' ya.
Sebagian dari pendapatan bersih (gaji) kalian harus membayar semua kebutuhan dan utang tersebut. Jika kalian membelanjakan lebih dari itu, pastikanlah untuk mengurangi gaya hidup atau keinginan berlebih yang menyebabkan utang. Misalnya, sewa kontrakan yang lebih kecil, bepergian menggunakan transportasi umum saja, dan lebih sering memasak di rumah.

30% : Keinginan
Keinginan adalah semua hal yang kalian belanjakan untuk barang yang tidak terlalu penting. Tujuannya hanya untuk memuaskan keinginan, termasuk makan malam dan menonton film, tas tangan baru, tiket acara olahraga, liburan, gadget elektronik terbaru, dan internet berkecepatan sangat tinggi. Untuk memuaskan keinginan dengan biaya yang mahal, kalian dapat menguranginya, misal berolahraga di rumah daripada pergi ke gym, memasak daripada makan di luar, atau menonton acara olahraga di TV daripada membeli tiket pertandingan.
Keinginan ini dapat meningkatkan pengeluaran kalian, seperti memilih steak yang lebih mahal daripada hamburger yang lebih murah, membeli Mercedes daripada Honda yang lebih ekonomis, atau memilih antara menonton televisi menggunakan antena secara gratis atau menghabiskan uang untuk menonton TV kabel. Pada dasarnya, keinginan adalah semua tambahan kecil yang kalian keluarkan dengan uang yang membuat hidup lebih menyenangkan dan menghibur.

20% : Tabungan

Terakhir, coba alokasikan 20% dari pendapatan bersih kalian untuk tabungan atau yang lebih eksis sekarang adalah investasi. Ini termasuk menambahkan uang ke dana darurat di rekening tabungan bank, berinvestasi pada reksa dana atau saham di pasar modal. Kalian harus memiliki setidaknya tiga bulan dana darurat jika seandainya kalian tertimpa kesialan, seperti kehilangan pekerjaan atau orangtua sedang sakit. Setelah itu, fokuslah pada dana pensiun, asuransi, atau memenuhi tujuan keuangan lainnya di masa mendatang.

PERTANYAAN : APAKAH 50/30/20 ADALAH HAL MUTLAK UNTUK DITERAPKAN?

Mari kita bercocoklogy, apakah gaji kita dapat menerapkan 50/30/20 rules. Saat ini, saya berkuliah di Yogyakarta, asumsinya dengan pendapatan Rp 2.000.000/bulan tanpa menghitung uang jajan dari orangtua, berarti pengalokasiannya sebagai berikut.

50% = Rp 1.000.000

30% = Rp 600.000

20% = Rp 400.000

Apakah semua kebutuhan tercukupi?

Bagi saya pembagian persentase ini tidaklah mutlak. Kenapa? Bagi saya jika makan 3x sehari dengan biaya makan sebesar Rp 10.000, artinya Rp 30.000/hari, dikali 30 hari berarti Rp 900.000/bulan, biaya kost + akomodasi Rp 750.000/bulan, dan biaya air galon 20.000/bulan (2x ganti). Total dari kebutuhan saja mencapai Rp 1.670.000 atau setara 83,5%.

Keinginan untuk membeli kuota internet sebesar Rp 100.000/bulan, nongkrong sama teman 1 minggu 1x sebesar Rp 80.000/bulan (Rp 20.000/minggu), isi bensin motor sebesar Rp 50.000/bulan dan self reward setelah belajar sebesar Rp 100.000/bulan. Total dari keinginan saya sebesar Rp 330.000 atau sebesar 16,5%. Lalu, semua uang habis, tidak ada sisa untuk tabungan.

" Netizen Nyinyir : Yah, iyalah gak cukup, makan saja di luar Rp 10.000/hari, coba masak sendiri.

Pembagian pendapatan itu sudah disesuaikan dengan gaya hidup saya, dimana sangat sulit mencari waktu untuk memasak dan sehabis pulang kost, saya sudah lelah dengan dunia perkuliahan. Nah, dari pembagian di atas, terkadang pengeluaran saya dapat melebihi Rp 2.000.000,-. Hal ini dikarenakan ada biaya tidak terduga, seperti denda dana usaha di organisasi, keperluan jilid dan peralatan kuliah lainnya. 

Bila saya menggunakan juga uang jajan yang diberi orangtua, maka uang tersebut digunakan untuk menutupi kebutuhan tidak terduga tadi, dan sisanya saya investasikan ketimbang menambah porsi keinginan.

KESIMPULAN

Aturan anggaran 50/30/20 dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengatur keuangan kalian, terutama dalam mengelola gaji pertama. Namun, hal ini tidaklah mutlak adanya. Porsi persentase yang harus dipenuhi terlebih dahulu adalah kebutuhan. Persentase kebutuhan boleh melebihi 50%. Sedangkan, keinginan dan tabungan dipenuhi setelah kebutuhan tercukupi. Persentase keinginan pun disarankan tidak melebihi 30% agar menjaga kesehatan dompet kalian. Bila masih banyak uang menganggur sebaiknya digunakan terlebih dahulu untuk membangun dana darurat atau berinvestasi. Pendapatan bunga yang dihasilkan dari investasi itulah yang baru digunakan untuk memenuhi keinginan.

"Uang Berapapun akan Cukup Untuk Memenuhi Hidup, tapi Uang Berapapun Tidak Akan Cukup untuk Memenuhi Gaya Hidup"

Yuk bijak mengatur keuangan!

 

 



Comments

Popular Posts