Lebih Untung Mana : Deposito atau Reksa Dana Pasar Uang?

Halo sobat cuan, sobat millenial

Pernahkah kalian bingung berinvestasi di deposito atau reksa dana pasar uang saja? Mungkin mama kalian mengatakan "investasi di deposito sajalah karena lebih aman, reksa dana tidak jelas uangnya dibawa kemana dan oleh siapa". Tapi, ketika kalian lihat pakar pasar modal mengatakan "reksa dana pasar uang saja, jelas lebih memberi keuntungan yang lebih besar dibandingkan deposito". Jadi, omongan siapa yang lebih tepat mama atau pakar pasar modal ini?

TAHUKAH KALIAN?

Deposito adalah produk simpanan bank yang memberikan suku bunga tetap dalam jangka waktu (tenor) tertentu. Ketika berinvestasi di deposito, uang yang dimiliki tidak bisa ditarik dan investor memilih tenornya seperti 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, atau 2 tahun. Sedangkan, reksa dana adalah produk investasi yang dikelola manajer investasi dengan membeli saham, surat utang, atau instrumen turunan lainnya. Dalam reksa dana pasar uang, dana dialokasikan ke Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Deposito Berjangka, dan Obligasi resiko rendah (<1 tahun).

YUK UNBOXING ANTARA DEPOSITO DAN REKSA DANA PASAR UANG

Berdasarkan data PIPU BANK INDONESIA dilansir di pusatdata.kontan.co.id, suku bunga deposito bank rata-rata berkisar antara 2-5%. Pada tenor 1 bulan, Bank Mandiri memberikan suku bunga per tahun 3,88%, Bank BCA 3,35%, Bank BNI 3,5%, dan Bank BRI 3,75%. Tertinggi diperoleh oleh Bank J Trust dengan bunga sebesar 5,13% dan terendah diperoleh oleh Deutsche Bank AG sebesar 1, 95%.

Sedangkan, berdasarkan data yang diambil dari Aplikasi BIBIT, return (imbal hasil) reksa dana pasar uang rata-rata berkisar antara 3-6%, Pada manajer investasi Sucorinvest Sharia Money Market Fund sebesar 6,87%, BNI-AM Dana Lancar Syariah 5,42%, Batavia Dana Kas Maxima 5,06%, Manulife Dana Kas II 5,43%, Schroder Dana Likuid 3,93%, BNP Paribas Rupiah Plus 3,78%. 

Jika dilihat, reksa dana pasar uang sedikit lebih unggul dalam segi imbal hasil dibandingkan deposito. Skornya menjadi Deposito (0) VS Reksa Dana Pasar Uang (1).

Bagaimana dari segi tenor, pajak, pencairan, dan jaminan?. 

Dari segi pajak, deposito akan dikenakan pajak sebesar 20% apabila besaran deposito lebih dari Rp 7.500.000. Jika, besaran deposito di bawah Rp 7.500.000 maka tidak kena pajak. Sedangkan reksa dana pasar uang tanpa batasan dana berapa pun tetap tidak dikenakan pajak. Nominal yang diterima tidak akan dikurangi beban pajak karena reksa dana bukanlah obyek pajak. Jadi, skor sementara Deposito (0) VS Reksa Dana Pasar Uang (2)

Dari segi pencairan, uang yang didepositokan tidak dapat cair kapan saja, karena sudah terikat oleh tenor. Butuh waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, atau 2 tahun untuk menunggu uangmu cair (tergantung tenor yang kalian pilih). Berbeda dengan reksa dana pasar uang yang dapat kamu cairkan kapan saja. Investasi hari ini, satu minggu saja dapat dicairkan (lebih fleksibel). Skor sementara, Deposito (0) VS Reksa Dana Pasar Uang (3)

Last, dari segi jaminan, deposito di bank dijamin oleh pemerintah, lebih tepatnya Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagaimana diatur dalam UU No. 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 7 Tahun 2009 jo. Perpu No. 3 Tahunn 2008. Sedangkan, reksa dana tidak dijamin oleh pemerintah. Jadi, skor akhirnya adalah Deposito (1) VS Reksa Dana Pasar Uang (3).

PERTANYAAN : KENAPA RETURN REKSA DANA PASAR UANG LEBIH TINGGI DIBANDINGKAN DEPOSITO, PADAHAL ALOKASI DANA REKSA DANA PASAR UANG JUGA DITEMPATKAN KE DEPOSITO BERJANGKA?

Mari lihat dulu dua titik ekstrim (tertinggi dan terendah) return dari masing-masing reksa dana pasar uang dan deposito. Return tertinggi deposito diperoleh Bank J Trust dengan bunga sebesar 5,13% dan terendah diperoleh oleh Deutsche Bank AG sebesar 1,95%. Return tertinggi reksa dana pasar uang di BIBIT diperoleh Sucorinvest Sharia Money Market Fund sebesar 6,87% dan terendah diperoleh oleh BNP Paribas Rupiah Plus 3,78%. Titik tertinggi dan terendah ini memberikan kesan, memang reksa dana pasar uang lebih unggul. Kenapa bisa?

Ada dua alasan. Pertama, ingat bahwa reksa dana pasar uang juga dialokasikan ke surat utang obligasi dengan resiko rendah namun return yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan deposito. Berikut ini contoh alokasi reksa dana oleh Sucorinvest Sharia Money Market Fund bulan September 2020.

Alasan kedua adalah deposito berjangka yang ditransfer ke bank akan mendapat special rate, karena manajer investasi dapat mendepositokan dana milik beberapa investor hingga ratusan juta hingga milliaran Rupiah.

Bagaimana jika kita abaikan kedua titik ekstrim, dan membandingkan return Schroder Dana Likuid 3,93% dan Bank J Trust 5,13%. Jelas, deposito J Trust lebih unggul. Kenapa bisa? Yah bisa jadi, kalian memilih manajer investasi yang kurang tepat. Jadi, kita tidak dapat selalu mengatakan return reksa dana pasar uang akan selalu lebih besar dibanding deposito, namun pastikan kalian memilih manajer investasi yang tepat untuk mengalokasikan aset kalian.

KESIMPULAN

Kalimat "reksa dana pasar uang saja, jelas lebih memberi keuntungan yang lebih besar dibandingkan deposito" oleh pakar pasar modal memang benar, dengan catatan bahwa manajer investasi yang dipilih sudah tepat. Kalimat mama kalian, "investasi di deposito sajalah karena lebih aman, reksa dana tidak jelas uangnya dibawa kemana dan oleh siapa" ada benarnya juga kok, memang deposito lebih aman karena dijamin pemerintah, namun bukan berarti tidak jelas kemana uangnya. Manajer investasi akan mengalokasikan asetmu ke Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Deposito Berjangka, dan Obligasi resiko rendah (<1 tahun). Bahkan, diberi laporan bulanan oleh manajernya.

Dari segi return, beban pajak, dan pencairan, reksa dana pasar uang lebih unggul, sedangkan dari segi jaminan, deposito lebih unggul. Dapat disimpulkan, reksa dana pasar uang cocok bagi investor dengan profil resiko rendah, serta memiliki modal yang terbatas atau sering mengalami kebutuhan mendadak. Sedangkan, deposito cocok bagi investor dengan profil resiko rendah, serta memiliki modal yang besar dan tidak membutuhkan uangnya dalam jangka pendek. Secara pribadi, saya lebih memilih reksa dana pasar uang sebagai salah satu instrumen investasi dibandingkan deposito karena kebutuhan mendadak sering menghampiri saya sebagai anak rantau.

"Salah satu tanggungjawab terbesar adalah saya harus mengelola aset saya secara bijaksana, sehingga mereka bisa menciptakan nilai" - Alice Walton.

Data suku bunga deposito diambil dari Kontan.co.id, data imbal hasil reksa dana pasar uang diambil dari aplikasi BIBIT, atau kunjungi website Bibit.id. Data diakses pada tanggal 15 Oktober 2020. Rekomendasi aplikasi reksa dana lainnya : Bareksa dan Tokopedia.




 



Comments